Ada tebakan yang bikin ahli matematika bingung. nih... begini ceritanya:
* ada 1 ekor kambing harganya Rp 75.000
* ada 3 pemuda yang mau beli kambing tersebut...
berarti masing2 orang mengumpulkan @ Rp 25.000... Akhirnya terkumpul Rp 75.000 sesuai harga jual... betul?
Nah... uang itu lalu dikasih sama calo sejumlah uang tersebut = Rp75.000... Masih betul khan??? Calo itu ternyata ngasih ke pedagangnya Rp 70.000 (dipotong 5.000) Pasti dong?
Lalu dari 5.000 itu dibagi ke 3 pemuda tadi @ Rp 1.000 dan sisanya Rp 2.000 buat si calo... pasti masih betul khan?
Disini permasalahannya...
Berarti masing2 pemuda ngantongin Rp 1.000 (yach nggak) atau dengan kata lain seharusnya uang yang dikumpulkan oleh masing2 pemuda tadi Rp 25.000 - Rp 1.000 = Rp 24.000 Berarti masing2 pemuda harus membayar @ Rp 24.000 jadi perhitungan matematika = 3 X Rp 24.000 = Rp 72.000 bener dong???
Kalau ditotal jendral uang yang dikumpulkan Rp.72.000
* Rp 2.000 (punyanya si calo) + Rp. 72.000= Rp 74.000 Pertanyaannya?
KEMANA SISA UANG YANG Rp. 1.000... HAYO...?
taken from http://www.ketawa.com
Saturday, August 27, 2005
Teks Puisi Gie
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan batang leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah mandala wangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata kudengar dalam jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam CINTA
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan batang leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah mandala wangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata kudengar dalam jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam CINTA
Penawar Racun Maksiat
Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan.
1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''
2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)
3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucap karena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''
6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.
7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian
d. Senantiasa beristighfar setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).
8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.
9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))
10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)
11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c. Manusia itu ada 3 golongan
i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik
e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik
12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''
13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).
Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan (terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah) karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta
Penulis: Adilah (from a site that I forget the name???)
1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''
2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)
3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucap karena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''
6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.
7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian
d. Senantiasa beristighfar setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).
8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.
9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))
10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)
11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c. Manusia itu ada 3 golongan
i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik
e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik
12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''
13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).
Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan (terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah) karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta
Penulis: Adilah (from a site that I forget the name???)
Human Contemplation 1: "aBa"
I do not know what suppose that its mean in this life there are always a thing that we call cycle
base on what purpose does actually cycle created?
A life of human being starting from nothing, egg and sperm merging become a zygote and then embrio, then form a baby which is weak and fragile.... and than child, teenager, old weak grandpop than become nothing anymore when soil claim its parts.
Cycle, from nothing to nothing, from dust to dust, from soil to soil, from weak to weak, from helplessness to helplessness. what does it mean? cycle, it always become the opposite before reach same initial condition.
The story of a nation that was nothing before be something and nothing anymore, the story of religion that was strange than become most influencing and than become strange again (even for its believer??). Look at the history of nations or everything, they always have cycle. So what this cycle for?
Cycle, what will happen if there's no cycle? may be our life become monotonous and thus bored. or may be the world will end quickly. Yeah, will end quickly, why? Just take one example to answer it. If all Nitrogen in this world is become a compound of NO2 or NH4. Just one compound and will not turn back reversely. It will poisoning the plants and to all life forms in the end. Each components do its part in maintaining this cycle so they'll not jeopardize life itself.
However what if the end product is something really good for all? there will be no side effects when it's formed. will it still become the same end? destruction? may be not. Yet, due to this world is ment to be destroy in the end of days and nothing is immortal. The end of the cycle have to "bad" end.... so this all can reach the finish. Want it be bored if you watch santana barbara or extravaganza or may be oprah for hundreds and hundreds and thousand and with no end???? (like this writing)
Yeah, may be it's meant so we do not get bored with life itself??
may be
wallahu a'lam bishowab.
Fatahillah
in deep sadness and bewilderness
gosh a lot of junction here ???? ..... :)
base on what purpose does actually cycle created?
A life of human being starting from nothing, egg and sperm merging become a zygote and then embrio, then form a baby which is weak and fragile.... and than child, teenager, old weak grandpop than become nothing anymore when soil claim its parts.
Cycle, from nothing to nothing, from dust to dust, from soil to soil, from weak to weak, from helplessness to helplessness. what does it mean? cycle, it always become the opposite before reach same initial condition.
The story of a nation that was nothing before be something and nothing anymore, the story of religion that was strange than become most influencing and than become strange again (even for its believer??). Look at the history of nations or everything, they always have cycle. So what this cycle for?
Cycle, what will happen if there's no cycle? may be our life become monotonous and thus bored. or may be the world will end quickly. Yeah, will end quickly, why? Just take one example to answer it. If all Nitrogen in this world is become a compound of NO2 or NH4. Just one compound and will not turn back reversely. It will poisoning the plants and to all life forms in the end. Each components do its part in maintaining this cycle so they'll not jeopardize life itself.
However what if the end product is something really good for all? there will be no side effects when it's formed. will it still become the same end? destruction? may be not. Yet, due to this world is ment to be destroy in the end of days and nothing is immortal. The end of the cycle have to "bad" end.... so this all can reach the finish. Want it be bored if you watch santana barbara or extravaganza or may be oprah for hundreds and hundreds and thousand and with no end???? (like this writing)
Yeah, may be it's meant so we do not get bored with life itself??
may be
wallahu a'lam bishowab.
Fatahillah
in deep sadness and bewilderness
gosh a lot of junction here ???? ..... :)
"Anak Belajar Dari Kehidupannya"
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
-Dorothi Law N.-
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
-Dorothi Law N.-
Monday, August 15, 2005
Ber-email dengan sopan
Bagi sebagian besar orang, email tampaknya menjadi rahmat sekaligus bencana. Email dapat menghemat biaya komunikasi, terutama pada orang-orang yg jarang berhubungan dengan kita. Namun, dapat membuat kita menderita dengan menerima banjir ''spam email''. Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi para ''spammers'' ini kecuali terus-menerus melaporkannya pd ''network administratur'' kita. Bagaimanapun, dalam melakukan korespondensi pribadi, kita seyogyanya tetap bersopan-santun untuk menjaga hubungan baik.
Berikut 10 saran bersopan-santun dalam ber-email ria :
1. Benahi susunan email ''forwards'' anda.
Bila anda ingin memforward sebagian atau seluruh pesan pada pihak lain, maka luangkan sedikit waktu anda untuk menghapus tanda yang biasanya muncul. Seperti tanda ''>'' dsb.
2. Gantilah ''Subject'' atau Judul email bila topik pembicaraan anda berubah.
Seringkali setelah saling bertukar email beberapa kali, topik pembicaraan berubah dari aslinya, namun ''subject'' atau judul email belum juga diganti. Akan jauh lebih mudah untuk melacak email yang masuk bila ''subject'' disesuaikan dan dapat mencerminkan isi email yang sedang anda tulis.
3. Hapuslah pesan reply yang tidak perlu.
Beberapa program email secara otomatis memunculkan isi email yang terdahulu bila anda sedang membalas/mereplynya. Ada baiknya anda menghapus pesan tersebut dan hanya tinggalkan pesan yang benar-benar anda anggap perlu.
4. Jangan teruskan surat berantai.
Anda tentu merasa terganggu dan jengkel bila seseorang mengirimi anda sebuah email tentang humor atau cerita-cerita, kemudian meminta anda untuk meneruskannya dengan segera pada 10 teman anda yang lain, atau bila tidak maka anda akan ketiban sial. Mengapa anda juga bermaksud mengganggu dan membuat orang lain jengkel bila anda meneruskan email semacam ini? Hapus saja dengan menekan tombol ''delete''.
5. Hormati privacy orang lain.
Ini termasuk juga alamat email mereka. Bila anda sedang mengirim email ke sejumlah orang yang mungkin satu-sama- lain tidak saling mengenal, gunakan ''bcc'' atau ''blind carbon copy '' agar alamat-alamat email mereka tidak saling diketahui. Bila anda mudah mengirim email ke banyak alamat sekaligus tanpa mempertimbang - kan saran ini, maka bersiap-siaplah untuk dikomplain karena mereka menerima spam.
6. Jangan melakukan spam.
Mungkin saja anda tidak sengaja melakukannya, tetapi banyak orang tidak menyadari jika mereka menggunakan alamat-alamat email yang mereka dapat dari ''forwarded email'', kemudian menggunakannya tanpa permisi, ini termasuk bentuk spam.
7. Jangan berteriak-teriak.
Menulis dengan mengaktifkan huruf besar (tombol ''Caps Lock'') dapat diartikan sebagai pertanda kemarahan. Orang mungkin menganggap anda sebagai pengguna internet yang tidak baik, atau tidak sopan sama sekali.
8. Jangan mudah ''terbakar'', over-reaksi, atau terburu-buru menghapus suatu email tanpa berusaha memikirkannya dgn baik.
Dalam bahasa tulis, kita memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana kita merespon atas sesuatu email yang membuat kita marah. Begitu juga dengan beremail ria. Bila anda merasa dipenuhi dengan emosi yang kuat, kemudian menulis balasan dengan emosional pula, maka sebaiknya jangan keburu anda kirim email tersebut. Simpanlah dulu dalam ''draft folder'' selama beberapa hari untuk dibaca ulang. Banyak persahabatan yang hancur gara-gara terburu-buru menanggapi suatu email tanpa berusaha memikirkannya dengan bijaksana.
9. Bersabarlah dalam menunggu ''reply''.
Ketahuilah, orang tidak hanya hidup dengan internet. Mereka mungkin tidak membalas email anda dengan segera. Masih banyak orang yg men-cek email mereka seminggu sekali.
10. Akuilah bahwa tidak semua orang senang menerima segala yang anda anggap lucu.
Jangan terus-menerus mengirimkan sesuatu pada mereka yang tidak pernah membalasnya, meskipun dengan ucapan terima kasih.
Jangan lupa:
Luangkan waktu juga untuk memikirkan apa yang kita forward kan dan kepada siapa kita mem-forwardkan suatu email. Tidak semua orang setuju atau suka dengan materi yang kita forwardkan.
Untuk orang-orang tertentu, subyek-subyek tertentu (yang kita anggap lucu dan menarik atau ringan) bisa jadi sangat sensitif dan serius!!
(diadaptasi dari The Top 10 E-mail Courtesy Suggestions, Zoran Todorovich) On Eagle's Wings
Berikut 10 saran bersopan-santun dalam ber-email ria :
1. Benahi susunan email ''forwards'' anda.
Bila anda ingin memforward sebagian atau seluruh pesan pada pihak lain, maka luangkan sedikit waktu anda untuk menghapus tanda yang biasanya muncul. Seperti tanda ''>'' dsb.
2. Gantilah ''Subject'' atau Judul email bila topik pembicaraan anda berubah.
Seringkali setelah saling bertukar email beberapa kali, topik pembicaraan berubah dari aslinya, namun ''subject'' atau judul email belum juga diganti. Akan jauh lebih mudah untuk melacak email yang masuk bila ''subject'' disesuaikan dan dapat mencerminkan isi email yang sedang anda tulis.
3. Hapuslah pesan reply yang tidak perlu.
Beberapa program email secara otomatis memunculkan isi email yang terdahulu bila anda sedang membalas/mereplynya. Ada baiknya anda menghapus pesan tersebut dan hanya tinggalkan pesan yang benar-benar anda anggap perlu.
4. Jangan teruskan surat berantai.
Anda tentu merasa terganggu dan jengkel bila seseorang mengirimi anda sebuah email tentang humor atau cerita-cerita, kemudian meminta anda untuk meneruskannya dengan segera pada 10 teman anda yang lain, atau bila tidak maka anda akan ketiban sial. Mengapa anda juga bermaksud mengganggu dan membuat orang lain jengkel bila anda meneruskan email semacam ini? Hapus saja dengan menekan tombol ''delete''.
5. Hormati privacy orang lain.
Ini termasuk juga alamat email mereka. Bila anda sedang mengirim email ke sejumlah orang yang mungkin satu-sama- lain tidak saling mengenal, gunakan ''bcc'' atau ''blind carbon copy '' agar alamat-alamat email mereka tidak saling diketahui. Bila anda mudah mengirim email ke banyak alamat sekaligus tanpa mempertimbang - kan saran ini, maka bersiap-siaplah untuk dikomplain karena mereka menerima spam.
6. Jangan melakukan spam.
Mungkin saja anda tidak sengaja melakukannya, tetapi banyak orang tidak menyadari jika mereka menggunakan alamat-alamat email yang mereka dapat dari ''forwarded email'', kemudian menggunakannya tanpa permisi, ini termasuk bentuk spam.
7. Jangan berteriak-teriak.
Menulis dengan mengaktifkan huruf besar (tombol ''Caps Lock'') dapat diartikan sebagai pertanda kemarahan. Orang mungkin menganggap anda sebagai pengguna internet yang tidak baik, atau tidak sopan sama sekali.
8. Jangan mudah ''terbakar'', over-reaksi, atau terburu-buru menghapus suatu email tanpa berusaha memikirkannya dgn baik.
Dalam bahasa tulis, kita memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana kita merespon atas sesuatu email yang membuat kita marah. Begitu juga dengan beremail ria. Bila anda merasa dipenuhi dengan emosi yang kuat, kemudian menulis balasan dengan emosional pula, maka sebaiknya jangan keburu anda kirim email tersebut. Simpanlah dulu dalam ''draft folder'' selama beberapa hari untuk dibaca ulang. Banyak persahabatan yang hancur gara-gara terburu-buru menanggapi suatu email tanpa berusaha memikirkannya dengan bijaksana.
9. Bersabarlah dalam menunggu ''reply''.
Ketahuilah, orang tidak hanya hidup dengan internet. Mereka mungkin tidak membalas email anda dengan segera. Masih banyak orang yg men-cek email mereka seminggu sekali.
10. Akuilah bahwa tidak semua orang senang menerima segala yang anda anggap lucu.
Jangan terus-menerus mengirimkan sesuatu pada mereka yang tidak pernah membalasnya, meskipun dengan ucapan terima kasih.
Jangan lupa:
Luangkan waktu juga untuk memikirkan apa yang kita forward kan dan kepada siapa kita mem-forwardkan suatu email. Tidak semua orang setuju atau suka dengan materi yang kita forwardkan.
Untuk orang-orang tertentu, subyek-subyek tertentu (yang kita anggap lucu dan menarik atau ringan) bisa jadi sangat sensitif dan serius!!
(diadaptasi dari The Top 10 E-mail Courtesy Suggestions, Zoran Todorovich) On Eagle's Wings
Menggurat sejuk
Embun dingin perlahan merayap
Meninggalkan goresan dingin di daun
Tergantung di ujung
Dan bumi memanggilmu
Segeralah kau menghampiri bumi
Bumi haus tampaknya
Dan kau pun puaskan dahaganya
Goresan dingin itu masih ada
Meninggalkan goresan dingin di daun
Tergantung di ujung
Dan bumi memanggilmu
Segeralah kau menghampiri bumi
Bumi haus tampaknya
Dan kau pun puaskan dahaganya
Goresan dingin itu masih ada
Matahari dan Rembulan
Aku hanya bisa membagi kehangatanku pada malam2 dingin yang kau lalui
Walaupun jauh sekali harapan untuk bisa bertemu
Aku masih tetap akan menemanimu
Walau itu cuma sinar….
Walaupun jauh sekali harapan untuk bisa bertemu
Aku masih tetap akan menemanimu
Walau itu cuma sinar….
Yearning is cold
Tak seperti biasa
Malam ini gelap
Tak ada dewi dan teman hiasi dirimu
Selimut malam
Hanya dingin saja temani dirimu
Begitu hening
Dingin pun peluk aku
Bayangmu datang selimuti aku
Malam ini gelap
Tak ada dewi dan teman hiasi dirimu
Selimut malam
Hanya dingin saja temani dirimu
Begitu hening
Dingin pun peluk aku
Bayangmu datang selimuti aku
Sunday, August 14, 2005
Arti sebuah cita-cita
Arti sebuah cita-cita
A lesson from life
Oleh : Fatahillah
“Cita-citaku ingin jadi professor, cita-citaku ingin jadi presiden….” (salah satu kalimat dari syair lagu Ria Enes).
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Bagaimanakah jadinya nanti jika kita memiliki beribu-ribu batu bata, berpuluh-puluh karung semen dan berkubik-kubik pasir serta bahan-bahan bangunan yang lain untuk membuat rumah namun kita tidak mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu nanti. Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh, gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah rumah pun.
Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka, tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka ada merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif alakadarnya. Sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.
Dahulu ada sebuah tradisi kurung ayam, balita yang sudah berumur beberapa bulan dikurung dalam sebuah kurungan ayam yang ditutuipi kain. Lalu di sekeliling kurungan tersebut disimpan berbagai macam benda yang mewakili profesi seperti gitar (musisi),
spidol (pengajar/guru), sarung tinju (atlit), pesawat-pesawatan (pilot) dan lain-lain. Lalu orang tua akan memperhatikan benda apakah yang pertama kali diambil oleh balita tersebut, jika ia mengambil terompet maka orang tua akan beranggapan sang bayi kelak akan menjadi seorang musisi atau berpotensi menjadi seorang musisi. Namun tampaknya adat semacam ini jarang dilakukan lagi. Nilai yang dapat diambil dari tradisi semacam ini adalah bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi anaknya untuk mengeksplorasi bakat dan minat yang dipunyainya. Dan membantu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
A lesson from life
Oleh : Fatahillah
“Cita-citaku ingin jadi professor, cita-citaku ingin jadi presiden….” (salah satu kalimat dari syair lagu Ria Enes).
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Bagaimanakah jadinya nanti jika kita memiliki beribu-ribu batu bata, berpuluh-puluh karung semen dan berkubik-kubik pasir serta bahan-bahan bangunan yang lain untuk membuat rumah namun kita tidak mempunyai rancangan maupun bayangan seperti apakah bentuk rumah itu nanti. Alhasil, mungkin kita akan mendapatkan rumah dengan bentuk yang aneh, gampang rubuh atau bahkan kita tidak akan pernah bisa membuat sebuah rumah pun.
Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka, tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka ada merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif alakadarnya. Sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.
Dahulu ada sebuah tradisi kurung ayam, balita yang sudah berumur beberapa bulan dikurung dalam sebuah kurungan ayam yang ditutuipi kain. Lalu di sekeliling kurungan tersebut disimpan berbagai macam benda yang mewakili profesi seperti gitar (musisi),
spidol (pengajar/guru), sarung tinju (atlit), pesawat-pesawatan (pilot) dan lain-lain. Lalu orang tua akan memperhatikan benda apakah yang pertama kali diambil oleh balita tersebut, jika ia mengambil terompet maka orang tua akan beranggapan sang bayi kelak akan menjadi seorang musisi atau berpotensi menjadi seorang musisi. Namun tampaknya adat semacam ini jarang dilakukan lagi. Nilai yang dapat diambil dari tradisi semacam ini adalah bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi anaknya untuk mengeksplorasi bakat dan minat yang dipunyainya. Dan membantu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.
Remember Someone’s Name
To build good relationship with others is a must. Especially if meeting and build relationship with new people is a part of your job. Therefore remember someone’s name is one thing that we should do if we want to get god appreciation from him.
Yet it’s not as easy as turn your palm to memorize someone’s name, limited memory and less concentration when we speak to new person sometimes make us forget his name.
If you are included in this type of person, you’d better do the steps below:
1. Try to memorize his name and his face. To introducing yourself to someone is not just about shake hand and mentioning name each others, yet you have to observe attentively the person’s name and look at his face carefully at the same time and try to remember his face with noticing special feature on his face.
2. Try to mention his name once again. In this way you could remember his name easier and your counterpart will correcting you if you are misspell his name. Don’t be reluctant or even afraid to do this thing, it doesn’t mean that you do not pay attention to him.
3. If your counterpart gives you name card, read thoroughly, how to spell his name, his work place, his position, phone and address. It’s possible that you will get new topics for conversation from that information.
4. Try to connect your counterpart with certain object. This will help you in memorizing.
5. Call his name repetitively in the conversation. It will help stick his name in your memory.
6. Before you close the conversation call his name once again with good and friendly manner.
Sometimes it is hard to remember someone’s name, however if we try hard to solve that problem, we can! And it’s not impossible that the relationship will end with better and promising thing.
(kompas, 8 agustus 2005)
Yet it’s not as easy as turn your palm to memorize someone’s name, limited memory and less concentration when we speak to new person sometimes make us forget his name.
If you are included in this type of person, you’d better do the steps below:
1. Try to memorize his name and his face. To introducing yourself to someone is not just about shake hand and mentioning name each others, yet you have to observe attentively the person’s name and look at his face carefully at the same time and try to remember his face with noticing special feature on his face.
2. Try to mention his name once again. In this way you could remember his name easier and your counterpart will correcting you if you are misspell his name. Don’t be reluctant or even afraid to do this thing, it doesn’t mean that you do not pay attention to him.
3. If your counterpart gives you name card, read thoroughly, how to spell his name, his work place, his position, phone and address. It’s possible that you will get new topics for conversation from that information.
4. Try to connect your counterpart with certain object. This will help you in memorizing.
5. Call his name repetitively in the conversation. It will help stick his name in your memory.
6. Before you close the conversation call his name once again with good and friendly manner.
Sometimes it is hard to remember someone’s name, however if we try hard to solve that problem, we can! And it’s not impossible that the relationship will end with better and promising thing.
(kompas, 8 agustus 2005)
Wise words
Watch your thoughts they become words
watch your words they become action
watch your action they become habits
watch your habits they become characters
watch your character because they'll become your Destiny
anonymous
watch your words they become action
watch your action they become habits
watch your habits they become characters
watch your character because they'll become your Destiny
anonymous
Tausiyah
Beruntunglah orang yang melakukan tasbih (shalat) ketika manusia sedang tertidur.
Ia pendam keinginannya diantara tulang rusuknya (dadanya).
Dalam suasana yang diliputi ketenangan yang khusyu.
Berdzikir kepada Allah sedang air matanya mengalir.
Kelak air matanya itu di kemudian hari akan menjadi pelita.
Guna menerangi jalan yang ditempuhnya di hari perhimpunan.
Seraya bersujud kepada Allah di penghujung malam.
Kembalilah kepada Allah dengan hati yang khusyu.
Dan berdoalah kepada-Nya dengan mata yang menangis.
Niscaya Dia akan menyambutmu dengan pemaafan yang luas.
Dan Dia akan menggantikan semua keburukanmu itu.
Dengan kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu tanpa habis-habisnya.
Semua pemaafan itu diberikan bagi hamba yang kembali pada-Nya.
Sebagai karunia yang berlimpah dari Pencipta alam semesta.
Bagi orang-orang yang segera bertaubat kepada-Nya
(gubahan Walid)
source:Hayati Rahmah
from eramuslim.com
Ia pendam keinginannya diantara tulang rusuknya (dadanya).
Dalam suasana yang diliputi ketenangan yang khusyu.
Berdzikir kepada Allah sedang air matanya mengalir.
Kelak air matanya itu di kemudian hari akan menjadi pelita.
Guna menerangi jalan yang ditempuhnya di hari perhimpunan.
Seraya bersujud kepada Allah di penghujung malam.
Kembalilah kepada Allah dengan hati yang khusyu.
Dan berdoalah kepada-Nya dengan mata yang menangis.
Niscaya Dia akan menyambutmu dengan pemaafan yang luas.
Dan Dia akan menggantikan semua keburukanmu itu.
Dengan kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu tanpa habis-habisnya.
Semua pemaafan itu diberikan bagi hamba yang kembali pada-Nya.
Sebagai karunia yang berlimpah dari Pencipta alam semesta.
Bagi orang-orang yang segera bertaubat kepada-Nya
(gubahan Walid)
source:Hayati Rahmah
Wednesday, August 10, 2005
Dont WAHN
Bekunya air mata adalah kekerasan hati
kekerasan hati adalah dari banyaknya dosa
banyaknya dosa adalah melupakan mati
melupakan mati adalah dari panjang angan-angan
panjang angan-angan adalah dari cinta dunia
cinta dunia adalah sumber dari segala maksiat
Anonymus
kekerasan hati adalah dari banyaknya dosa
banyaknya dosa adalah melupakan mati
melupakan mati adalah dari panjang angan-angan
panjang angan-angan adalah dari cinta dunia
cinta dunia adalah sumber dari segala maksiat
Anonymus
Subscribe to:
Posts (Atom)