Gilgenmatten 33, Freiburg
79114
Tadi baru saja mampir ke tempat mbak Ayi untuk ifthar jama'i (buka puasa bareng). Perjalanan hanya sekitar 15 menit dari hauptbahnhof hingga stasiun terakhir str.bahn 1 jur. landwasser. Dari stasiun str.bahn ke tempat beliau hanya perlu berjalan kaki beberapa menit saja. Beliau tinggal bersama suami dan dua orang puterinya yang imut, "Yara dan Shorea!".
Yara, nama yang terdengar kurang akrab ditelingaku. Kata mbak Ayi nama tersebut diambil dari nama seorang puteri penjaga hutan amazon. Yup, puteri Yara. Shorea, nama puteri kedua mbak Ayi ini begitu akrab ditelingaku. Ya, bagi orang kehutanan nama Shorea tentu tidak asing. Shorea adalah nama latin dari pohon meranti. Ketika aku menanyakan namanya Shorea melafalkannya dengan logat "r" khas Jerman. Pernah dengar Arie Wibowo ngomong "r"? Persis seperti itu. Oh, ya, Mbak Ayi ini dulu memang pernah kerja dibidang lingkungan mungkin ada nama puteri-puterinya ada hubungannya dengan bidang pekerjaannya itu. Hmm... kalau aku punya anak, kira-kira aku namai apa ya? "Tectona grandis" wuahahahaha kedengeran keren kan? itu nama latin dari pohon Jati!
Oh ya, di tempat mbak Ayi kami bermain sebuah permainan yang terkenal di sini. Katanya sih asalnya dari Italia (which I found later incorrect). Nama permainan itu UNO, intinya permainannya adalah menghabiskan kartu yang kita pegang secepat mungkin. Namun bukan permainan kalau terlalu mudah. ada saja jalan untuk membuat kartu lawan kita menjadi banyak atau menghambat laju penempatan kartu lawan kita. Permainan ini sepertinya baik untuk anak-anak karena melatih mereka untuk mengenal warna, angka, dan tentu sedikit strategi :-D Untuk lebih lengkapnya silahkan baca http://en.wikipedia.org/wiki/UNO_%28game%29
Seperti kebanyakan permainan kartu yang lain ada strategi yang bisa kita mainkan di dalamnya. Hahahaha, Yara yang duduk di sampingku kadang-kadang main mengerjaiku dengan menyimpan kartu yang aku tak punya atau mengintip kartuku. Sedangkan Shorea mulai malas-malasan ketika kartunya semakin banyak dan jarang mendapat giliran. Dasar anak kecil! :-) Nanti main lagi ya sama kakak.
Ah, akhirnya kesenangan pun usai. Setelah berbincang-bincang panjang lebar akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Sebelum diusir yang punya rumah, hehehehe. Karena waktu sudah menunjukkan jam 12 malam saya pun berhenti di Bertoldsbrunnen. Karena ini merupakan tempat bertemunya strassenbahn dari 4 jurusan. Yeah, akhirnya aku tiba di Rohrgraben! Jalanan sepi seperti biasanya, aku tak perlu menekan tombol lampu merah seperti di tempat lain. Lihat kiri-kanan, aman, sebrang. Hehehe orang sini juga biasa kayak begitu. Setibanya aku di kostan dan memasuki pintu rumah aku melihat tulisan besar dengan tanda seru. Wuuups, aku tidak mengunci rumah. Memang tadinya kukira bahwa pintu di kostan ku ini akan terkunci otomatis. Ternyatah...... (pake h), harus dikunci pake kunci juga toh. Walah, bu kostan bisa ngambek nih besok pagi :-p Huehehehe..... sekarang sih saya mau tidur yang nyenyak.
-------
still latihan nulis
No comments:
Post a Comment