Tuesday, June 05, 2007

Tulisan Tulus

Tulisan tulus dari hati dapat menggugah jiwa
Karena hati hanya bisa mengerti bahasa hati
Tidak peduli berapa jauh jarak penulis dengan pembacanya
Tak peduli berapa tahun lagi tulisan tersebut akan dibaca
Ia akan selalu menggugah jiwa

------------------------------------------------------------

I believe that we can transfer our emotion (love,hate, sad, happy, etc) through our writing
If we are involving our emotion when we are writing, somehow, our reader could got the message in their heart (not in their brain)
------------------------------------------------------------
Fatahillah

(couldn't sleep, i got an allergy I guess, my entire body feel itchy)
((really want to send a message to someone.... but I know it is not the right time))

1 comment:

Anonymous said...

Kalo alergi minum aja incidal..mm iya tapi di Freiburg kan engga ada kali ya...

Tulisan yang tulus..
Tapi untuk menghasilkan tulisan yang dapat menggugah jiwa pembaca mungkin bagi sebagian writer merupakan hal yang sulit. Karena pembaca memiliki karakter yang berbeda-beda. Mungkin solusinya adalah kita harus membuka diri untuk lebih banyak belajar "merasakan", yakni dengan membaca, melihat dan mendengar dari orang-orang sekeliling kita.

Lalu, kejelasan deskripsi setiap elemen dalam plot sangat menentukan untuk menarik "hati" pembaca, karena dengan kejelasan deskripsi tersebut,pembaca seolah-olah akan ikut merasakan "rasa" yang kita sampaikan.

Tapi lain halnya untuk seorang penulis skenario misalnya. Ada banyak elemen yang sangat berpengaruh agar "rasa" dari cerita yang ditulis penulis skenario dapat diterima penonton. Elemen tersebut adalah CS (character song), ditunjang dengan outfit yang sesuai dengan perwatakan sang tokoh, dan setting. Maka pemilihan CS, wardrobe dan setting yang akan digunakan dalam sebuah film, amat sangat diperhatikan oleh sutradara dan produser.
Oh iya, satu elemen lagi, yakni cast. Pemilihan cast harus sesuai dengan character design deskripsi dari penulis skenario.

Kalau pembaca sudah merasakan feel yang sama dengan feel yang kita tulis, maka benang merah yang terkandung dalam tulisan insyaallah akan sampai pada pembaca.

Dan yang terakhir, dan yang paling penting adalah tulisan yang ditulis ditujukan untuk pembaca dengan skala umur brapa, dengan begitu struktur tata bahasa dan gaya bahasa yang akan diuntai disesuaikan dengan pembaca yang kita tuju, sehingga pembaca tersebut tidak kesulitan dalam mencerna kalimat-kalimat yang kita buat. Kalau pembaca kesulitan untuk mencerna maksud tulisan kita, maka benang merahnya pun tidak akan pernah tersampaikan atau bahkan malah terjadi salah pemahaman.

Oh iya, menurut lia, sekarang adalah saat puncaknya dengan apa yang tengah dikerjakan dua tahun belakangan ini, soo...buatlah "sebuah tulisan" yang nantinya akan sangat berguna bagi setiap orang yang membacanya. Didoakan semoga semuanya lancar. Tetap semangat !. Jaga kesehatan,berhati-hati dalam segala hal,karena "dibelakang Jaya" ada banyak "tangan semangat"...tuh kan, kedengaran engga apa yang mereka bilang??!!..."Aa semangat !, biar cepet pulang !".