Bersabarlah wahai jiwa.....
Oh, raging soul, be calm.....
Saturday, October 28, 2006
Sunday, October 15, 2006
Titisee
Gilgenmatten 33
79114 Freiburg
October, 15th 2006
masih mencoba melatih untuk mengekspresikan isi kepala ini dalam bentuk tulisan.....
Hari ini aku jalan-jalan dengan teman-teman Indonesia di Freiburg. Mbak Ayi dan anak-anaknya, Kang Wandi, Mila, Betsi, Dwi dan aku janjian di Gleis 7 Hauptbahnhof pukul 12.00. Setibanya di Hauptbahnhof aku melihat HP dan "Ah... pukul 12.01, aku terlambat". Memang kereta baru akan berangkat pukul 12.10 ke titisee. Namun tetap saja aku merasa sedikit kecewa karena tidak bisa hadir tepat pada waktu yang kujanjikan. Ya, sejak berada di sini 1 menit pun terasa berharga karena bisa saja kita tertinggal kereta dan harus menunggu 20 menit lagi. Akhirnya kami naik kereta dan duduk di gerbong kelas dua. Walau pun kelas dua namun suasananya sangat nyaman. Ah memang kurang bijak kalau aku membandingkannya dengan daerah asalku. Namun sepertinya kelas dua di sini mirip dengan kelas satu di daerah asalku. Bahkan sedikit lebih bagus. Ah.... sudahlah tidak begitu penting.
Ok, kembali ke cerita. Setibanya di titisee kami menuju tempat penyewaan perahu. Perahu ini mirip perahu angsa di Taman Mini Indonesia Indah, kita harus mengayuh pedal agar perahu ini berjalan.Untuk setengah jam kami harus membayar € 6. Harga tersebut terbilang murah, karena satu perahu dapat dinaiki 4-5 orang. Aku pun menjadi nahkoda kapal sekaligus pendayung bersama Betsi. Hahaha, lumayan juga. Hiburan yang murah meriah sekaligus sehat. Bagaimana tidak, kami harus mendayung selama setengah jam sambil menikmati pemandangan dan ngobrol-ngobrol. "Ah, celaka! Gara-gara terlalu senang aku baru ingat kalau aku belum bayar sama mbak Ayi." Kutulis saja sekalian di blog ini agar aku tidak lupa :p
Setelah puas, uhmmm capek mendayung, uhmm... waktunya sudah habis kami pun berlabuh. Setelah turun aku pun buru-buru melepas jaketku. Hah, panas sekali bah.... padahal suhu udara sekitar 10 derajat celcius. Rupanya mendayung selama 0,5 jam cukup untuk mengeluarkan keringat kita pada suhu sedingin itu. Kami pun berjalan menuju stasiun dan berangkat menuju daerah target jalan-jalan berikutnya "Hinter...." aku lupa namanya. Yang jelas tempat ini merupakan daerah favorit untuk pendidikan alam untuk anak-anak dan tingginya 800 mdpl.
"Hinterzarten"
Daerah ini sangat menarik bagiku karena di sini aku bisa melihat bagaimana masyrakat Jerman menanamkan rasa cinta dan kepekaan terhadap lingkungan sejak anak-anak. Mungkin itu pula yang menjadi alasan mbak Ayi untuk mengajak puteri-puterinya jalan-jalan ke sini. Agar kelak mereka menghargai alam.
Hmm... sepengetahuanku lingkungan di Eropa mengalami degradasi berat terutama sejak mereka masuk kepada era-industrialisasi. Beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Belanda sudah kehilangan hutan alaminya.* Yah, kalau pun ada mungkin jumlahnya tidak signifikan. Hutan tampaknya menjadi pelarian sesaat mereka dari segala kesumpekan kota. Bahkan di Belanda nilai rekreasi dan konservasi hutan lebih besar ketimbang produksinya. Dan saya perhatikan di beberapa negara Eropa ada Partai Hijau atau partai lingkungan. Hal ini, tentu, menunjukkan bahwa isu lingkungan menempati porsi yang cukup besar di beberapa negara eropa.
Kembali lagi ke hutan pendidikan tersebut. Di sini ada beberapa hal yang membuatku tertarik. Sistem pendidikan lingkungan yang ada dirancang untuk melibatkan seluruh panca indera anak-anak. Di hutan pendidikan ini spesies yang banyak kujumpai adalah: Picea abies, Abies alba, Betula pendula, Pinus sylvestris, dan Blue berry (Vaccinium spp.).
Mata
-Pengamatan jenis-jenis flora dan fauna dengan rancangan yang menarik anak-anak.
contoh: Mereka menempatkan beberapa hewan kayu di sembarang tempat dan meminta anak-anak untuk menebak hewan kayu apa saja yang terdapat di tempat tersebut. Di akhir jalur mereka akan diberi jawabannya.
- Di sana tersedia jendela plastik dengan warna merah, kuning, hijau dan biru. Tentu saja warna sebuah objek akan berbeda jika kita melihatnya melalui jendela ini. Yang menarik mungkin eksperimen pencampuran warna. Jika saya mempunyai jaket biru, akan terlihat berwarna apakah jaket kita dari jendela plastik berwarna merah?? Mengapa? Hayooo...!
Telinga
Contoh:
-Meminta anak-anak untuk hening sejenak dan mendengarkan suara-suara di sekeliling mereka, suara desiran angin, kicauan burung, ranting yang bergesekkan baik karena angin ataupun gerakan tupai dan lain-lain.
-Mereka menempatkan satu gelondong kayu utuh. Satu orang diminta untuk menempatkan telinganya pada satu ujung kayu dan satu orang diminta untuk mengetuk, berbicara atau menggesek-gesek kayu di ujung yang lain.
-Ada beberapa buah kayu yang digantung dan mereka dapat memukulnya dengan palu kayu. Hmmm sayangnya mereka tidak membuatnya dari beranekaragam kayu. Mungkin bunyinya akan berbeda!
Peraba
-Mereka diminta menanggalkan sepatu mereka dan merasakan bagaimana rasanya berjalan di atas tanah, bebatuan, dan lantai kayu (log)
Penciuman
- Di satu tempat ada sebuah kotak yang mempunyai 5 buah corong. Di bawah masing-masing corong ada tombol. Jika tombol ini ditekan maka parfum dengan bau-bauan khas tumbuhan tertentu akan keluar. Anak-anak diminta untuk menebak bau apakah yang keluar dari corong tersebut. Jawaban yang benar tersedia di bawah tombol namun ditutup dengan engsel kayu.
Aktivitas Psikomotorik
-mereka menyediakan taman bermain "modern"
-mereka menyediakan taman bermain alami (co: pohon tumbang yang gampang dipanjat anak-anak)
-Ada tali untuk menyebrang sungai kecil
-Ada spider web
Kelihatannya memang sederhana dan mungkin lucu bagi sebagian kita namun cobalah melihat dari kaca pandang mereka. Tinggal di kota, gedung, aspal, mobil, tram, kereta, sedikit pepohonan, kamar apartemen dan berbagai macam suasana kota. Pemandangan dan pengalaman sederhana semacam ini tentu jarang didapat bukan. Bahkan orang jakarta pun lebih senang untuk menghabiskan akhir pekan di Puncak, Bogor.
Satu perkataan mbak Ayi yang kuingat hari ini adalah : "jika ada anak kita yang bermain tanah maka kita akan memarahi anak kita karena tanah itu kotor dan penuh cacing, namun mungkin sedikit dari kita yang akan berkata bahwa tanah merupakan salah satu elemen penting untuk menyokong kehidupan manusia. Karena di atas tanahlah padi berproduksi dan menghasilkan beras untuk kita makan. Dan kalau aku boleh menambahkan, kita bisa saja memasukkan unsur religius seperti "ketahuilah nak, sesungguhnya Nabi Adam A.S diciptakan oleh Allah SWT dari tanah". Wah, sebuah sisi lain dalam memandang sebuah hal. Ah... beliau memang aktivis lingkungan sejati :-)
*Istilah hutan alami atau primary forest ini diperselisihkan, karena apakah benar-benar ada hutan yang sama sekali tidak pernah dijamah manusia?? Namun kali ini saya tidak ingin mendiskusikan itu di blog ini
Saturday, October 14, 2006
UNO
Gilgenmatten 33, Freiburg
79114
Tadi baru saja mampir ke tempat mbak Ayi untuk ifthar jama'i (buka puasa bareng). Perjalanan hanya sekitar 15 menit dari hauptbahnhof hingga stasiun terakhir str.bahn 1 jur. landwasser. Dari stasiun str.bahn ke tempat beliau hanya perlu berjalan kaki beberapa menit saja. Beliau tinggal bersama suami dan dua orang puterinya yang imut, "Yara dan Shorea!".
Yara, nama yang terdengar kurang akrab ditelingaku. Kata mbak Ayi nama tersebut diambil dari nama seorang puteri penjaga hutan amazon. Yup, puteri Yara. Shorea, nama puteri kedua mbak Ayi ini begitu akrab ditelingaku. Ya, bagi orang kehutanan nama Shorea tentu tidak asing. Shorea adalah nama latin dari pohon meranti. Ketika aku menanyakan namanya Shorea melafalkannya dengan logat "r" khas Jerman. Pernah dengar Arie Wibowo ngomong "r"? Persis seperti itu. Oh, ya, Mbak Ayi ini dulu memang pernah kerja dibidang lingkungan mungkin ada nama puteri-puterinya ada hubungannya dengan bidang pekerjaannya itu. Hmm... kalau aku punya anak, kira-kira aku namai apa ya? "Tectona grandis" wuahahahaha kedengeran keren kan? itu nama latin dari pohon Jati!
Oh ya, di tempat mbak Ayi kami bermain sebuah permainan yang terkenal di sini. Katanya sih asalnya dari Italia (which I found later incorrect). Nama permainan itu UNO, intinya permainannya adalah menghabiskan kartu yang kita pegang secepat mungkin. Namun bukan permainan kalau terlalu mudah. ada saja jalan untuk membuat kartu lawan kita menjadi banyak atau menghambat laju penempatan kartu lawan kita. Permainan ini sepertinya baik untuk anak-anak karena melatih mereka untuk mengenal warna, angka, dan tentu sedikit strategi :-D Untuk lebih lengkapnya silahkan baca http://en.wikipedia.org/wiki/UNO_%28game%29
Seperti kebanyakan permainan kartu yang lain ada strategi yang bisa kita mainkan di dalamnya. Hahahaha, Yara yang duduk di sampingku kadang-kadang main mengerjaiku dengan menyimpan kartu yang aku tak punya atau mengintip kartuku. Sedangkan Shorea mulai malas-malasan ketika kartunya semakin banyak dan jarang mendapat giliran. Dasar anak kecil! :-) Nanti main lagi ya sama kakak.
Ah, akhirnya kesenangan pun usai. Setelah berbincang-bincang panjang lebar akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Sebelum diusir yang punya rumah, hehehehe. Karena waktu sudah menunjukkan jam 12 malam saya pun berhenti di Bertoldsbrunnen. Karena ini merupakan tempat bertemunya strassenbahn dari 4 jurusan. Yeah, akhirnya aku tiba di Rohrgraben! Jalanan sepi seperti biasanya, aku tak perlu menekan tombol lampu merah seperti di tempat lain. Lihat kiri-kanan, aman, sebrang. Hehehe orang sini juga biasa kayak begitu. Setibanya aku di kostan dan memasuki pintu rumah aku melihat tulisan besar dengan tanda seru. Wuuups, aku tidak mengunci rumah. Memang tadinya kukira bahwa pintu di kostan ku ini akan terkunci otomatis. Ternyatah...... (pake h), harus dikunci pake kunci juga toh. Walah, bu kostan bisa ngambek nih besok pagi :-p Huehehehe..... sekarang sih saya mau tidur yang nyenyak.
-------
still latihan nulis
79114
Tadi baru saja mampir ke tempat mbak Ayi untuk ifthar jama'i (buka puasa bareng). Perjalanan hanya sekitar 15 menit dari hauptbahnhof hingga stasiun terakhir str.bahn 1 jur. landwasser. Dari stasiun str.bahn ke tempat beliau hanya perlu berjalan kaki beberapa menit saja. Beliau tinggal bersama suami dan dua orang puterinya yang imut, "Yara dan Shorea!".
Yara, nama yang terdengar kurang akrab ditelingaku. Kata mbak Ayi nama tersebut diambil dari nama seorang puteri penjaga hutan amazon. Yup, puteri Yara. Shorea, nama puteri kedua mbak Ayi ini begitu akrab ditelingaku. Ya, bagi orang kehutanan nama Shorea tentu tidak asing. Shorea adalah nama latin dari pohon meranti. Ketika aku menanyakan namanya Shorea melafalkannya dengan logat "r" khas Jerman. Pernah dengar Arie Wibowo ngomong "r"? Persis seperti itu. Oh, ya, Mbak Ayi ini dulu memang pernah kerja dibidang lingkungan mungkin ada nama puteri-puterinya ada hubungannya dengan bidang pekerjaannya itu. Hmm... kalau aku punya anak, kira-kira aku namai apa ya? "Tectona grandis" wuahahahaha kedengeran keren kan? itu nama latin dari pohon Jati!
Oh ya, di tempat mbak Ayi kami bermain sebuah permainan yang terkenal di sini. Katanya sih asalnya dari Italia (which I found later incorrect). Nama permainan itu UNO, intinya permainannya adalah menghabiskan kartu yang kita pegang secepat mungkin. Namun bukan permainan kalau terlalu mudah. ada saja jalan untuk membuat kartu lawan kita menjadi banyak atau menghambat laju penempatan kartu lawan kita. Permainan ini sepertinya baik untuk anak-anak karena melatih mereka untuk mengenal warna, angka, dan tentu sedikit strategi :-D Untuk lebih lengkapnya silahkan baca http://en.wikipedia.org/wiki/UNO_%28game%29
Seperti kebanyakan permainan kartu yang lain ada strategi yang bisa kita mainkan di dalamnya. Hahahaha, Yara yang duduk di sampingku kadang-kadang main mengerjaiku dengan menyimpan kartu yang aku tak punya atau mengintip kartuku. Sedangkan Shorea mulai malas-malasan ketika kartunya semakin banyak dan jarang mendapat giliran. Dasar anak kecil! :-) Nanti main lagi ya sama kakak.
Ah, akhirnya kesenangan pun usai. Setelah berbincang-bincang panjang lebar akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Sebelum diusir yang punya rumah, hehehehe. Karena waktu sudah menunjukkan jam 12 malam saya pun berhenti di Bertoldsbrunnen. Karena ini merupakan tempat bertemunya strassenbahn dari 4 jurusan. Yeah, akhirnya aku tiba di Rohrgraben! Jalanan sepi seperti biasanya, aku tak perlu menekan tombol lampu merah seperti di tempat lain. Lihat kiri-kanan, aman, sebrang. Hehehe orang sini juga biasa kayak begitu. Setibanya aku di kostan dan memasuki pintu rumah aku melihat tulisan besar dengan tanda seru. Wuuups, aku tidak mengunci rumah. Memang tadinya kukira bahwa pintu di kostan ku ini akan terkunci otomatis. Ternyatah...... (pake h), harus dikunci pake kunci juga toh. Walah, bu kostan bisa ngambek nih besok pagi :-p Huehehehe..... sekarang sih saya mau tidur yang nyenyak.
-------
still latihan nulis
My name is Mohabbat Ali (?) not Muhammad Ali
Gilgenmatten 33, Freiburg
14 October 2006
Beberapa hari yang lalu saya pergi ke IGMG*, kebetulan (sengaja sih... :p) pas beberapa saat setelah azan maghrib. Akhirnya saya pun berbuka di sana bersama dengan brothers yang lain. Belum selesai saya menikmati makanan ternyata iqomah sudah dikumandangkan. Saya pun menelan makanan itu dengan terburu-buru (gak baik sih ya) dan minum beberapa teguk air.
Selesai berbuka aku melanjutkan berbuka dengan beberapa makanan yang kubawa. Kebetulan di sebelah masjid ada toko turki yang menjual beberapa makanan dan minuman khas turki dan daging Halal!!! Yes!! Akhirnya saya mencoba mereguk habis minuman nasional turki yang terbuat dari yoghurt plus air itu. Mmmh rasanya sedikit aneh, yah rasa yoghurt yang agak hambar. Kalau mau tahu seperti apa rasanya campur saja air dengan yoghurt asam. Sepertinya memang itu saja kok campurannya. Sambil menikmati ifthar, saya memperhatikan tingkah laku seorang anak kecil yang sedang menggelayuti seseorang bapak.
Anak kecil itu memanjat badan si bapak dan bergelantungan pada saat dia sedang ruku'. Hehehe lucunya tingkah laku anak ini membuatku teringat akan keponakan di rumah dan rasanya jadi ingin segera... ah... bukan topik ini yang ingin kubahas kali ini. Ketika anak kecil bergelantungan dengan kepala di bawah tanganku pun gatal untuk mengabadikannya dengan kamera yang memang hampir setiap hari ku bawa kemana-mana. Klik, hahaha.... saya mendapatkan gambarnya, mungkin nanti ku upload di sini.
Selesai sholat si Bapak pun berdoa dengan khusyu nya. Si anak kecil tadi, masih tetap dengan aksi "panjat tubuh" nya. Hmm... entah mengapa mereka suka sekali melakukan hal tersebut bahkan Hasan dan Husain R.A pun senang bergelayutan pada tubuh Rasulullah SAW ketika beliau sedang melaksanakan sholatnya. Doa' selesai dipanjatkan dan si bapak menuju makanan yang masih tersisa di piring. Dia pun berdoa dan terdengar olehku pujian rasa syukurnya kepada Allah. Dia pun akhirnya mulai menyantap kurma dan buah-buahan yang tersaji di piring tersebut bersama cucunya. Karena aku berada di dekatnya beliau pun mencoba menawarkan makanan tersebut kepadaku. "Oh no, thanks i already had it!" jawabku.
Mataku masih tidak bisa beralih dari anak kecil itu, dia lucu dan imut sekali. Sesekali si bapak mengajak anak kecil itu berbicara dalam bahasa Inggris namun anehnya si anak tersebut menjawabnya dalam bahasa Jerman. Ah, "kebetulan, Jarang-jarang orang yang berada di Jerman ini berbicara dengan bahasa inggris".kata ku dalam hati. Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya.
bersambung....
*IGMG: Islamische Gemeinschaft Milli Görüs
http://www.igmg.de/
----
Sedang latihan nulis.........
14 October 2006
Beberapa hari yang lalu saya pergi ke IGMG*, kebetulan (sengaja sih... :p) pas beberapa saat setelah azan maghrib. Akhirnya saya pun berbuka di sana bersama dengan brothers yang lain. Belum selesai saya menikmati makanan ternyata iqomah sudah dikumandangkan. Saya pun menelan makanan itu dengan terburu-buru (gak baik sih ya) dan minum beberapa teguk air.
Selesai berbuka aku melanjutkan berbuka dengan beberapa makanan yang kubawa. Kebetulan di sebelah masjid ada toko turki yang menjual beberapa makanan dan minuman khas turki dan daging Halal!!! Yes!! Akhirnya saya mencoba mereguk habis minuman nasional turki yang terbuat dari yoghurt plus air itu. Mmmh rasanya sedikit aneh, yah rasa yoghurt yang agak hambar. Kalau mau tahu seperti apa rasanya campur saja air dengan yoghurt asam. Sepertinya memang itu saja kok campurannya. Sambil menikmati ifthar, saya memperhatikan tingkah laku seorang anak kecil yang sedang menggelayuti seseorang bapak.
Anak kecil itu memanjat badan si bapak dan bergelantungan pada saat dia sedang ruku'. Hehehe lucunya tingkah laku anak ini membuatku teringat akan keponakan di rumah dan rasanya jadi ingin segera... ah... bukan topik ini yang ingin kubahas kali ini. Ketika anak kecil bergelantungan dengan kepala di bawah tanganku pun gatal untuk mengabadikannya dengan kamera yang memang hampir setiap hari ku bawa kemana-mana. Klik, hahaha.... saya mendapatkan gambarnya, mungkin nanti ku upload di sini.
Selesai sholat si Bapak pun berdoa dengan khusyu nya. Si anak kecil tadi, masih tetap dengan aksi "panjat tubuh" nya. Hmm... entah mengapa mereka suka sekali melakukan hal tersebut bahkan Hasan dan Husain R.A pun senang bergelayutan pada tubuh Rasulullah SAW ketika beliau sedang melaksanakan sholatnya. Doa' selesai dipanjatkan dan si bapak menuju makanan yang masih tersisa di piring. Dia pun berdoa dan terdengar olehku pujian rasa syukurnya kepada Allah. Dia pun akhirnya mulai menyantap kurma dan buah-buahan yang tersaji di piring tersebut bersama cucunya. Karena aku berada di dekatnya beliau pun mencoba menawarkan makanan tersebut kepadaku. "Oh no, thanks i already had it!" jawabku.
Mataku masih tidak bisa beralih dari anak kecil itu, dia lucu dan imut sekali. Sesekali si bapak mengajak anak kecil itu berbicara dalam bahasa Inggris namun anehnya si anak tersebut menjawabnya dalam bahasa Jerman. Ah, "kebetulan, Jarang-jarang orang yang berada di Jerman ini berbicara dengan bahasa inggris".kata ku dalam hati. Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya.
bersambung....
*IGMG: Islamische Gemeinschaft Milli Görüs
http://www.igmg.de/
----
Sedang latihan nulis.........
Friday, October 13, 2006
Freiburg: curhat
Friday, 13th 2006
Gilgenmatten 33, Freiburg
Rasanya baru saja kemarin aku tiba di negeri orang
Suomi, Österreich, Sverige, España, France, Nederland, und jetz Deutschland
Bahasa, masakan, bangunan-bangunan megah, people, nature
Ah, rasanya masih seperti mimpi
Entah kemana perjalanan ini akan membawaku
Namun sepertinya Garpenberg, Sverige adalah tempat yang paling berkesan bagiku
Entahlah, aku begitu semangat dan bergairah dalam mengikuti semua pelajaran, berdiskusi, berperan aktif. Akomodasinya pun bagus!
Satu pelajaran yang kudapat selama di sana, adalah berusaha untuk tidak tidur setelah subuh. Kadang memang berat untuk melakukan hal tersebut namun setelah titik kritis (ngantuk berat) terlewati kita malah akan merasa segar dan siap beraktivitas sepanjang hari.
Namun sekarang dan akan datang entah bagaimana? Semua masih penuh dengan ???????
Aku hanya bisa berharap kalau di tahun terakhir ini aku bisa berhasil, itu saja!
salam hangat,
jaya
Gilgenmatten 33, Freiburg
Rasanya baru saja kemarin aku tiba di negeri orang
Suomi, Österreich, Sverige, España, France, Nederland, und jetz Deutschland
Bahasa, masakan, bangunan-bangunan megah, people, nature
Ah, rasanya masih seperti mimpi
Entah kemana perjalanan ini akan membawaku
Namun sepertinya Garpenberg, Sverige adalah tempat yang paling berkesan bagiku
Entahlah, aku begitu semangat dan bergairah dalam mengikuti semua pelajaran, berdiskusi, berperan aktif. Akomodasinya pun bagus!
Satu pelajaran yang kudapat selama di sana, adalah berusaha untuk tidak tidur setelah subuh. Kadang memang berat untuk melakukan hal tersebut namun setelah titik kritis (ngantuk berat) terlewati kita malah akan merasa segar dan siap beraktivitas sepanjang hari.
Namun sekarang dan akan datang entah bagaimana? Semua masih penuh dengan ???????
Aku hanya bisa berharap kalau di tahun terakhir ini aku bisa berhasil, itu saja!
salam hangat,
jaya
Subscribe to:
Posts (Atom)